Pesawat Airbus A400M Siap Terbang di Langit Indonesia Akhir 2025, Targetkan Daya Angkut Militer Makin Meningkat

--
Biaya pembuatan pesawat raksasa berwarna abu-abu ini menghabiskan 20 miliar euro atau 5 miliar euro lebih besar dari rencana sebelumnya. Penyelesaiannya juga tiga tahun lebih lambat dari jadwal. Pembuatan A400M pertama kali disetujui oleh anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yaitu Jerman, Spanyol, Prancis, Britania Raya, Turki, Belgia, dan Luksemburg.
Spesifikasi Airbus A400M
Airbus A400M Atlas milik TNI AU yang dibeli Menhan Prabowo pada November 2021 lalu ternyata memiliki sejumlah keistimewaan. Indonesia sendiri menjadi negara ke-10 di dunia dan ke-2 di Asia yang resmi membeli alutsista militer ini. A400M melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2009 dan pesawat produksi pertamanya mulai beroperasi pada 2013. Adapun beberapa negara pemesan pesawat ini di antaranya yakni Jerman, Prancis, Spanyol, Inggris, Turki, Malaysia, dan Indonesia.
A400M akan menjadi aset nasional dan berperan penting untuk misi Bantuan Manusia dan Tanggap Bencana. Memiliki kemampuan taktis di udara, pesawat ini juga berstatus multi-peran yang juga dipakai untuk memainkan peran kunci dalam misi utama termasuk terjun payung dan transportasi kargo berat.
Keunggulan pesawat Airbus A400M yaitu mampu diandalkan untuk pengangkutan taktis dan pengiriman personel dan barang untuk pendaratan di berbagai medan. Untuk pengangkutan strategis, A400M dapat mengangkut barang-barang dan alat logistik yang berat dan berdimensi lebar. Ruang angkut maksimal pesawat ini dapat menampung beban hingga 37 ton.