Thursday 6th of March 2025
×

Ending Webtoon Friendly Rivalry Bahasa Indonesia, Berakhir Bahagia! Ternyata Satu Universe dengan Manhwa Study Group

Ending Webtoon Friendly Rivalry Bahasa Indonesia, Berakhir Bahagia! Ternyata Satu Universe dengan Manhwa Study Group

--

Sinopsis Ending Webtoon Friendly Rivalry

Drama Friendly Rivalry mengangkat kisah sebuah misteri menegangkan yang terjadi di salah satu sekolah elit di Korea Selatan, yakni Chaehwa Girls' High School. Drama ini berfokus pada Woo Seul Gi, yang merupakan siswa pindahan yang terjerat dalam ambisi tersembunyi teman-teman sekelasnya.

Persaingan keduanya semakin tajam karena Seulgi bercita-cita masuk Fakultas Kedokteran Universitas Korea, sementara Jay tidak ingin tahtanya direbut. Konflik semakin rumit ketika persaingan akademik berubah menjadi obsesi. Jay tidak ingin Seulgi bergaul dengan teman-teman lain seperti Joo Yeri dan Choi Gyeong.


Baca juga: Baca Manhwa I Simply Cared For My Frail Dad Chapter 41 RAW Indonesia Scan, Yvriel Telah Kembali dalam Pelukan Ayah

Baca juga: Link Baca Manhwa Eleceed Chapter 337 RAW Indonesia Scan, Menguak Misteri Obat Eclipse yang Berbahaya

Baca juga: Link Baca Manhwa Lookism Chapter 542 Bahasa Indonesia, Seluruh Anggota Ilhae Bersatu Melawan Jonggun

Sepanjang cerita, Jay diperlihatkan sebagai karakter yang penuh misteri dan manipulatif. Sikapnya yang obsesif terhadap Seulgi ternyata memiliki latar belakang yang lebih dalam. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan utama Jay begitu terikat dengan Seulgi dan tidak ingin kehilangan dirinya.

Menjelang ending, terungkap bahwa Seulgi memiliki kemiripan dengan kakak Jay yang telah meninggal karena mengakhiri nyawanya sendiri. Selain itu, hubungan antara Seulgi, Jay, Yeri, dan Gyeong mulai membaik. Mereka belajar untuk bersaing secara sehat dan mendukung satu sama lain. Jay pun mulai menerima bahwa ambisi tidak selalu harus mengorbankan orang lain.

Sebagai hasilnya, mereka mulai belajar bersama, berbagi strategi belajar, dan saling membantu dalam mencapai tujuan akademik mereka. Jay yang dulunya keras kepala dan ambisius, mulai melunak dan belajar menghargai teman-temannya lebih dari sekadar pesaing. Keakraban mereka semakin diperkuat dengan berbagai momen menyentuh, seperti saat mereka mengerjakan tugas kelompok bersama atau berbagi makanan di kantin.

Source:

Update Terbaru

RELATED POST