Mengenal Helikopter Ringan Kamov Ka-126, Evolusi Ka-26 dengan Satu Mesin Turboshaft TVO-100

--
Meskipun pengembangan helikopter ringan koaksial Ka-26 cukup sukses dengan produksi sebanyak 816 unit, Kamov akhirnya meluncurkan varian baru yang diberi nama Ka-126 setelah menerima masukan dari pengguna mengenai kurangnya tenaga mesin radial yang digunakan.
Baca juga: Kenapa Indonesia Tidak Mempunyai Kapal Induk? Ini Alasan Lengkapnya Langsung dari Purnawirawan TNI
Pengembangan Ka-126 melibatkan mitra Rumania, dengan siapa pada tahun 1984 ditandatangani perjanjian kerja sama di bidang konstruksi dirgantara untuk produksi helikopter utilitas berbasis Ka-26.
Pada Oktober 1985, ditandatangani protokol kerja sama untuk produksi helikopter bermesin turbin. Kedua mesin radial tipe tabung (pod) yang terpasang di sayap kecil dihapus. Mesin-mesin ini digantikan oleh mesin turboshaft baru yang dipasang di badan helikopter.
Sama seperti Ka-26, fuselage Ka-126 terdiri dari kabin tetap berbentuk gelembung yang menampung pilot dan kopilot. Selain itu, helikopter ini dilengkapi dengan kabin variabel yang dapat dilepas, tersedia dalam versi transportasi medis (6 orang) dan penyemprotan pertanian.
Baca juga: Inilah Negara ASEAN yang Miliki Kapal Carrier Sendiri, Namun Malah Tuai Banyak Kontroversi!
Sayangnya, pengembangan helikopter ini, yang dijuluki Hoodlum-B oleh NATO, tidak sepenuhnya memuaskan. Pabrik IAR hanya memproduksi 15 unit Ka-126 antara tahun 1988 dan 1991.